Kabar tak menyenangkan bagi para petani kelapa sawit di Riau. Diprediksi, harta TBS cenderung turun hingga pergantian tahun.
KabarInsel-PEKANBARU-Pekan ini, Brazil, Argentina dan Amerika Serikat akan panen raya kedelei yang diolah menjadi minyak nabati. Hal itu akan dapat menekan harga minyak nabati sawit (CPO) Indonesia di pasar internasional. Baik di pasar Amerika maupun Eropa.
Apalagi, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Riau memprediksi stok CPO Indonesia dan Malaysia diperkirakan akan meningkat hingga Desember 2013 mendatang.
"Naiknya stok CPO Indonesia serta adanya tekanan dari panen raya kedelai di Amerika Serikat, Brazil dan Argentina akan mendorong harga CPO tidak akan menunjukkan trend kenaikan," terang Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Disbun Riau, Ferry HC Putra Selasa (24/9/13).
Menurut Ferry , perlu adanya pelebaran pasar CPO asal Indonesia di dunia internasional. Dari barat bergeser ke timur tengah araupun ke wilayah belahan timur seperti India, China dan Jepang.
Harga TBS Sawit Pekan Ini Turun Rp 35,28 perkilogram
Pekan ini harga TBS sawit di Riau mengalami penurunan. Penurunan mencapai angka Rp 35,28 perkilogram TBS sawit berumur 10 tahun ke atas.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Riau, Ferry HC Putra Selasa (24/9/13). Menurutnya, penurunan harga disebabkan oleh faktor eksternal maupun internal.
Faktor eksternal adalah turunnya harga CPO di beberapa perusahaan perkebunan besar di Riau. Sedangkan faktor eksternalnya adalah adanya tekanan harga yang disebabkan oleh panen raya kedelai di Brazil, Argentina dan Amerika Serikat.
Disinggung mengenai harga karet, Ferry mengatakan bahwa pekan ini dibandingkan pekan lalu mengalami kenaikan. Jika pekan lalu harga karet hanya di kisaran Rp 18-19 ribu perkilogramnya, pekan ini harga karet naik menjadi Rp 22-23 ribu perkilogramnya.***(H-we)
Sumber : Riauterkini.com
KabarInsel-PEKANBARU-Pekan ini, Brazil, Argentina dan Amerika Serikat akan panen raya kedelei yang diolah menjadi minyak nabati. Hal itu akan dapat menekan harga minyak nabati sawit (CPO) Indonesia di pasar internasional. Baik di pasar Amerika maupun Eropa.
Apalagi, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Riau memprediksi stok CPO Indonesia dan Malaysia diperkirakan akan meningkat hingga Desember 2013 mendatang.
"Naiknya stok CPO Indonesia serta adanya tekanan dari panen raya kedelai di Amerika Serikat, Brazil dan Argentina akan mendorong harga CPO tidak akan menunjukkan trend kenaikan," terang Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Disbun Riau, Ferry HC Putra Selasa (24/9/13).
Menurut Ferry , perlu adanya pelebaran pasar CPO asal Indonesia di dunia internasional. Dari barat bergeser ke timur tengah araupun ke wilayah belahan timur seperti India, China dan Jepang.
Harga TBS Sawit Pekan Ini Turun Rp 35,28 perkilogram
Pekan ini harga TBS sawit di Riau mengalami penurunan. Penurunan mencapai angka Rp 35,28 perkilogram TBS sawit berumur 10 tahun ke atas.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Riau, Ferry HC Putra Selasa (24/9/13). Menurutnya, penurunan harga disebabkan oleh faktor eksternal maupun internal.
Faktor eksternal adalah turunnya harga CPO di beberapa perusahaan perkebunan besar di Riau. Sedangkan faktor eksternalnya adalah adanya tekanan harga yang disebabkan oleh panen raya kedelai di Brazil, Argentina dan Amerika Serikat.
Disinggung mengenai harga karet, Ferry mengatakan bahwa pekan ini dibandingkan pekan lalu mengalami kenaikan. Jika pekan lalu harga karet hanya di kisaran Rp 18-19 ribu perkilogramnya, pekan ini harga karet naik menjadi Rp 22-23 ribu perkilogramnya.***(H-we)
Sumber : Riauterkini.com
Comments